Sepulang sekolah aku pergi ke Stadion Jakabaring Palembang . disana aku masuk kederetan pemain utama di Indonesia . Saat itu pertandingan final piala dunia dua ribu dua puluh dua . Saat pertandingan baru dimulai “Asyraf !!!”. Aku langsung terbangun dari tidurku di hari pertama puasa . Saat itu ayah dan ibuku pergi ke Eropa . Dan saat itu juga kakakku pergi ke Sidney . Lalu aku sendirian di rumah . Byur !!! , teryata kakak menyiramku dengan air . Ketika sadar semuanya masih ada dirumah . Sorenya aku bermain bersama teman – temanku . Saat aku ingin menendang bola ada topan yang sangat besar dan banjir bandang .
Gubrak !!!. Ternyata aku terjatuh dari tempat tidur . Setelah Hari Raya Idul Fitri aku mendapat banyak uang dari keluarga dan orang tuaku . Pada hari minggu aku pergi ke Greenland bersama dewa kematian dan holow . Saat melewati jurang kematian kami dihadang oleh sekelompok Ayakhashi . Peint adalah pemimpinnya . Ketika ingin memusnahkan mereka kami seakan ditarik oleh jurang tersebut dan seketika semuanya menjadi gelap .
Saat terbangun ternyata sedang mati  lampu di rumah ku . Esok pagi aku ingin membeli buku kematian di Jepang .
Tanpa sengaja aku bertemu dengan seorang anak kecil yang sedang menagis.”Adik kenapa menangis?’’tanya ku . “ Orang tuaku hilang ! “kata anak itu . Setelah beberapa minggu , akhirnya kami berhasil menemukan orangtua anak itu . Ketika kami mendekati oran tua anak itu tenyata mereka sudah mati . Terkejutnya aku ketika sadar dari mimpi yang tiada akhir tersebut . Tenyata aku sama sekali belum pulang dari sekolah.