Hanya ada
tiga ’guide’ yang
mungkin akan mereka percaya untuk memandu jalan. Pertama adalah hawa nafsu. Dia
berbuat dan berjalan sesuai petunjuk nafsu. Apa yang diingini nafsu, itulah
yang dilakukan. Kemana arah nafsu, kesitu pula dia akan berjalan. Padahal,
nafsu cenderung berjalan miring dan bengkok, betapa besar potensi ia terjungkal
ke jurang kesesatan.
Pemandu
jalan kedua adalah setan. Ketika seseorang tidak secara aktif mencari petunjuk
sang Pencipta sebagai rambu-rambu jalan, maka setan menawarkan peta perjalanan.
Ia pun dengan mudah menurut tanpa ada keraguan. Karena sekali lagi, dia tidak
punya ’kompas’ yang bisa dipertanggungjawabkan dalam menentukan arah
perjalanan. Sementara, peta yang disodorkan setan itu menggiring mereka menuju
neraka yang menyala-nyala,
”Sesungguhnya
setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni naar
yang menyala-nyala.” (QS.
Fathir: 6)
Rambu-rambu
ketiga adalah tradisi orang kebanyakan. Yang ia tahu, kebenaran itu adalah apa
yang dilakukan banyak orang. Itulah kiblat dan
barometer setiap tingkah laku dan perbuatan. Padahal,
”Dan jika
kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan
menyesatkanmu dari jalan Allah.” (QS. al-An’am: 116)
0 komentar:
Posting Komentar